Senin, 09 Mei 2011

AUTOMATIC TRANSMISION


Apapun jenis transmisi di mobil, selama pengoperasiannya dilakukan dengan tuas berkode P, R, N, dan D, dikategorikan sebagai transmisi otomatis.
Dengan kendaraan transmisi/transaxle otomatis, pengemudi tidak perlu menimbang-nimbang ketika memindahkan ke atas (shifting up) atau memindahkan ke bawah (shifting down). Roda gigi berpindah secara otomatis sesuai dengan kecepatan kendaraan dan jumlah yang ditekan oleh  pedal gas.
Sebuah unit dimana pemindahan roda gigi dikendalikan oleh sebuah ECU (Electronic Control Unit —unit pengendali elektronik) yang disebut  ECT (transmisi/transaxle yang dikendalikan secara elektronik-- Electronically-Controlled Transaxle/transmission) dan sebuah unit yang tidak menggunakan ECU yang disebut transaxle otomatis yang dikendalikan penuh secara hidrolik (hydraulically-controlled automatic transaxle). 
Sekarang ini, hampir semua kendaraan menggunakan ECT.
Di beberapa model, pola pemindahan roda gigi dapat dipilih sesuai dengan pilihan pengemudi dan kondisi jalan. Hal ini meningkatkan penghematan bahan bakar dan performance kendaraan. 
Keuntungan A/T :
1.         Mengurangi kelelahan dalam mengemudi
2.         Perpindahan gigi percepatan lembut
3.         Menghindari beban mesin berlebihan saat perpindahan gigi percepatan
4.         tidak terjadi over running atau over load karena pada kecepatan tertentu, transmisi otomatis ini dapat mengatur momen kecepatan/kendaraaaan secara otomatis
Kelemahan A/T :
1.         Apabila aki soak, maka kendaraan tidak dapat didorong untuk jump start.
2.         Apabila rusak maka penggantiannya akan memakan biaya yang besar.
3.         Pada saat jalan menurun, mobil tidak memiliki engine brake, dimana mesin tidak ikut membantu pengereman mobil (walau bisa teratasi dg. fungsi posisi L).


MACAM TRANSMISI A/T (Berdasar pengatur perpindahan mekanisme gigi):
1.         Transmisi AT yang sepenuhnya diatur dengan hydraulic
2.         Transmisi AT yang perpindahannya diatur oleh elektronik ( ECT )
MACAM TRANSMISI A/T (Berdasar unit pembanding ratio):
1.         A/T konvensional (type planetary gear)
2.         CVT
3.         Dual clutch
4.         Transmisi semi otomatis

JENIS TRANSMISI A/T :
1.         Yang digunakan untuk kendaraan FF
2.         Yang dgunakan untuk kendaraan FR
Transmisi u/ kendaraan FF dirancang lebih kecil dibading untuk kendaraan FR, Transmisi untuk kendaraan FF disebut Transaxle.
Step 2, Vol 9 87-01

1.        A/T KONVENSIONAL
BAGIAN2 UTAMA A/T :
1.         Torque Converter
2.         Planetary Gear Unit
3.         Hydraulic Control System

TORQUE CONVERTER
Torque Converter, dipasangkan pada sisi input transmisi dan diikat dengan baut pada bagian belakang poros engkol mesin melalui drive plate dan didalamnya diisi dengan minyak transmisi AT.
Fungsi :
1.         Memperbesar moment dari mesin
2.         Sebagai kopling otomatis/Fluida
3.         Meredam getaran saat perpindahan gigi
4.         Sebagai roda penerus / Flywheel
5.         Menggerakkan pompa oli dari hydraulic Control System


Komponen2 utama Torque Converter :
ü  Pompa Impeller (Pump Impeller)
Pompa Impeller disatukan dengan Converter case, dan bagian dalamnya terdapat vane yang melengkung untuk aliran minyak. Pompa impeller dihubungkan dengan poros engkol dan terus berputar mengikuti putaran poros engkol.
ü  Turbine Runner
Seperti Pompa Impeller, Turbine Runner juga mempunyai banyak blade. Arah lengkung blade berlawanan dengan yang di pompa impeller. Turbine Runner dipasangkan pada poros input transmisi , jadi apabila Turbine runner berputar maka input transmisi juga berputar.
ü  Stator
Stator ditempatkan ditengah tengah antara pompa impeller dan turbine runner. Poros stator diikatkan pada transmisi case melalui one way clutch. Stator blade menangkap minyak dari Turbine runner dan mengarahkan kembali minyak ke arah belakang blade pompa impeller, sehingga menambah tenaga pada pompa impeller ( melipat gandakan moment. )
ü  Kopling satu arah ( one way clutch )
memungkinkan stator berputar hanya satu arah saja dengan poros engkol
ü  Mekanisme LOCK-UP
Pada saat moment dari mesin mencapai 1:1 dengan input transmisi,  pada pompa impeller dan turbin runner dimana perbedaan putarannya mencapai 4 sampai 5 %, tenaga mesin tidak dapat memindahkan sampai 100 %, hal ini merupakan kerugian .
Hal ini selain merugikan tenaga juga bahan bahan bakar menjadi boros, maka lock up clutch mulai bekerja secara mekanik menghubungkan pompa impeller dengan turbine runner, dimana kecepatan kend +/- 60 km / jam, dengan demikian tenaga mesin bisa 100 % diteruskan ke transmisi.
PLANETARY GEAR UNIT
Pada Transmisi Automatis Toyota digunakan planetary gear unit type Simpson,yang memiliki 2 planetary gear set sederhana yang disusun dalam satu poros. Dua planetary gear set ini disebut front planetary gear set dan rear planetary gear set sesuai lokasinya didalam transmisi. Kedua gear set ini pada umumnya dihubungkan oleh sun gear tunggal. Bila pada transmisi digunakan dua buah planetary gear set,transmisi tersebut memiliki tiga tingkat gigi maju dan satu gigi mundur.
Planetary gear unit terdiri dari :
Planetary gear set, rem, kopling, dan bearing, serta poros yang berfungsi memindahkan tenaga bersama-sama disebut planetary gear unit.
Step 2, Vol 9 87-33

Step 2, Vol 9 87-23
CARA KERJA PLANETARY GEAR
ü  PERLAMBATAN / DESELERASI
Text Box: PERLAMBATAN
Ring Gear – Drive member  (penggerak)
Sun Gear  – Fixed (ditahan)
Carrier – Drive member (digerakkan)Step 2, Vol 9 87-32


ü  PERCEPATAN / AKSELERASI
Text Box: PERLAMBATAN
Ring Gear – Driven member (digerakkan)
Sun Gear  – Fixed (ditahan)
Carrier – Drive member (penggerak)Step 2, Vol 9 87-32


ü  MUNDUR /REVERSE
Text Box: MUNDUR
Ring gear – Driven member (digerakkan)
Sun gear – Drive member (penggerak)
Carrier  – Fixed (ditahan)Step 2, Vol 9 87-32

Gear ratio dari planetary gear set diperoleh dengan persamaan sebagai berikut :
=
 
    Jumlah gigi driven member ( digerakan )
    Jumlah gigi drive member ( penggerak )
=
 
    Jumlah gigi Carrier ( Zc )
    Jumlah gigi ring gear ( Zb )
=
 
    Zb + Zs
        Zb
ü  Karena carrier bukan gigi, maka jumlah gigi diperumpamakan
ü  Jumlah gigi carrier Zc dapat diperoleh dng persamaan sbb :
Zc = Zr + Zs
Zc : Jumlah gigi Carrier
Zr : Jumlah gigi ring gear
Zs : Jumlah gigi sun Gear
Ex:  Sun Gear ( Zs ) = 24, Ring Gear ( Zr ) = 56, Sun gear fixed, Ring gear as drive member. Find gear ratio!!
Answer:
Sun gear fixed, Ring gear as drive member                           Deceleration
Gear ratio = Zr+Zs  = 56+24  = 80
                           Zr          56          56
                     = 1,429
Step 2, Vol 9 87-33


Step 2, Vol 9 87-34

Step 2, Vol 9 87-43

HYDRAULIC CONTROL SYSTEM
Hydraulic Control System merubah beban mesin (sudut membukanya throttle valve) dan kecepatan kendaraan menjadi bermacam-macam tekanan hydraulic yang akan menentukan shifting. Sistem ini terdiri dari Oil pump, Governor valve dan Valve body.
Oil pump drive gear berhubungan dengan pump impeller pada torque converter dan selalu berputar sama dengan putaran mesin.
Governor valve, digerakan oleh drive pinion dan mengubah putaran (kecepatan) drive pinion shaft menjadi Hydraulic signal yang dikirim ke valve body
Valve Body, menyerupai jalan yang berliku-liku,mempunyai jalur-jalur yang banyak sebagai saluran minyak transmisi. Pada jalur ini dipasangkan banyak katup yang membuka dan menutup jalur ini, untuk mengirimkan dan menghentikan “Hydraulic signal” ke bagian bagian planetary gear unit.

Step 2, Vol 9 87-87

Fungsi Katup Katup Utama
ü  Primary Regulator Valve
Mengatur tekanan hydraulic yang dihasilkan oil pump, membuat line pressure yang merupakan dasar dari tekanan tekanan lain seperti Governor pressure, Lubrication pressure, Throttle pressure dll.
ü  Secondary Regulator Valve
Membuat Converter pressure dan Lubrication pressure (u/ fungsi pelumasan).
ü  Manual Valve
Dioperasikan oleh selector lever, membuka saluran minyak ke katup katup yang diperlukan untuk masing masing pos.
ü  Throttle Valve
Membuat Hydraulic pressure (Throttle pressure) yang sesuai dengan pedal acceleration
ü  Throttle Modulator Valve
Pada saat throttle pressure naik pada tekanan tertentu,valve ini menurunkan line pressure yang dihasilkan oleh primary regulator pressure.
ü  Governor Valve
Membuat tekanan hidrolik (governor pressure) yang sesuai dengan kecepatan kendaraan
ü  Cut Back Valve
Bila governor pressure lebih tinggi dari throttle pressure, maka katup ini menurunkan throttle pressure yang dihasilkan oleh throttle valve
ü  Shift Valve (1-2, 2-3, 3-4)
Memilih saluran saluran (1st < -- >2 end),(2 end <-- 3rd), dan (3 rd –> OD) Untuk line pressure yang bekerja pada planetary gear unit
ü  Lock Up Signal Valve
Menentukan saat lock up clutch On-Off dan mengirimkan hasilnya ke lock up relay valve
ü  Lock Up Relay Valve
Memilih saluran untuk Converter pressure yang menggerakkan Lock up relay valve
ü  Accumulator
Mengurangi kejutan yang timbul pada saat piston Co, C1, C2, atau B3
TEKANAN MINYAK
ü  Line Pressure
Diatur oleh primary Regulator Valve, ini adalah tekanan yang paling besar dan terpenting yang digunakan pada transmisi otomatis. Karena berfungsi untuk mengoperasikan semua kopling dan rem dalam transmisi, dan juga karena ini adalah sumber semua tekanan yang lain (governor pressure, Throttle pressure, dll) yang digunakan pada transmisi otomatis.
ü  Converter Pressure dan Lubrication Pressure
Dihasilkan oleh secondary regulator valve, ini digunakan untuk mangalirkan minyak ke torque converter, melumasi transmission case,bearing dll, serta untuk mengirimkan minyak ke oil cooler.
ü  Throttle Pressure
Throttle pressure (yang dihasilkan oleh throttle valve) naik dan turun mengikuti penekanan pedal akselerasi.
ü  Governor Pressure
Governor pressure ( yang dihasilkan oleh governor valve ) mengikuti kecepatan kendaraan. Keseimbangan antara ke 2 tekanan ini adalah faktor yang menentukan shift point, oleh karena itu tekanan ini merupakan faktor yang sangat penting.


POMPA OLI
Oil pump dirancang untuk mengirimkan minyak ke Torque Converter, melumasi planetary gear unit dan mengoperasikan tekanan kerja pada hydraulic control system . Pompa oli akan selalu bekerja pada saat mesin hidup melalui torque converter pump impelle
Step 2, Vol 9 87-47Step 2, Vol 9 87-47
VALVE BODY
Valve body terdiri dari upper valve body, Lower valve body dan manual valve body. Katup katup yang terdapat disini mengatur tekanan minyak dan memindahkan aliran minyak dari satu aliran ke yang lainnya.
ü  MANUAL VALVE
Katup ini memindahkan aliran minyak dari satu saluran ke saluran lainnya. Dihubungkan dengan selektor switch yang dioperasikan oleh pengemudi dan memindahkan transmisi ke dan dari “P”,”R”, “N”, “D”, “2” dan “L” sesuai dengan gerakan lever ini.
ü  PRIMARY REGULATOR VALVE
Primary regulator valve: mengatur tekanan hydrolic (line pressure), ke masing masing komponen sesuai dengan tenaga mesin untuk mencegah kerugian tenaga pompa
Secondary Regulator Valve: Katup ini mengatur tekanan converter dan pelumasan,spring tension pada katup bekerja ke arah atas, sedangkan converter pressure bekerja ke arah bawah.Kedua pressure ini mengatur tekanan minyak dan pelumasan
ü  THROTTLE VALVE
Throttle valve membentuk throttle pressure, sebagai respon terhadap sudut pedal akselelator ( out put tenaga mesin.
ü  GOVERNOR VALVE
Governor valve digerakkan oleh governor drive gear yang dihubungkan dengan defferential drive pinion, tekanan yang dihasilkan disebut Governor Pressure hal ini untuk mengimbangi line pressure dari manual valve.
ü  Lock-Up SIGNAL VALVE
Katup ini mendeteksi governor pressure dan menentukan lock up timingdengan mengatur tekanan yang bekerja pada lock up relay vavel melalui signal pressure.
ü  Lock Up RELAY VALVE
membalik aliran minyak melalui converter (lock up clutch) sesuai dengan signal tekanan minyak (tekanan Bo) dari signal valve.
Pada saat tekanan signal bekerja pada bagian bawah lock up relay valve , lock up relay valve terdorong ke atas, dan ini membuka saluran bagian depan lock up clutch dan mengakibatkan lock up clutch terputus.

2.        CVT (CONTINOUS VARIABLE TRANSMISSION)
CVT (Continue Variable Transmission) adalah suatu sistem penyalur tenaga secara otomatis dengan bantuan gaya sentrifugal(gaya dorong yang disebabkan oleh putaran). CVT ini bekerja melalui 2 buah puley (piringan pemutar v-belt). Semakin kecil diameter puley akan membentuk jarak semakin lebar dan sebaliknya, semakin besar diameter puley akan membentuk jarak yang sempit.Yang dimaksud jarak yaitu jarak yang terdapat pada sela-sela puley.
Komponen pada CVT :
Terdapat tiga komponen utama yaitu pulley depan (Drive Pulley), pulley belakang (Driven Pulley) dan v-belt.
ü  Puley primer (Drive pulley) yaitu penyalur putaran dari kruk as dengan v-belt, yang terdiri dari beberapa komponen berikut :


Ø  Dinding luar puley primer dan kipas pendingin
Ø  Dinding dalam puley primer
Ø  Bushing/bos puley
Ø  Peluru sentrifugal
Ø  Dinding penahan
Ø  Peluru penyearah
Ø  Gigi pemutar motor starter


ü  Puley sekunder (driven pulley) yaitu penyalur putaran dari v-belt menuju as roda belakang, yg terdiri dari beberapa komponen berikut :


Ø  Dinding luar puley sekunder
Ø  Kopling sentrifugal
Ø  Per pendorong
Ø  Dinding dalam puley sekunder
Ø  Torsi cam


Cara kerja CVT :
Saat putaran bawah (stationer) diameter yang dibentuk puley primer lebih kecil dibanding puley sekunder sehingga terjadi ratio yang ringan. Saat putaran menengah diameter puley primer membentuk lingkaran yang sama besar dengan puley sekunder. hal ini terjadi karena gaya sentrifugal menyebabkan kedua dinding puley primer semakin sempit. Proses ini akan terus berlanjut seiring putaran mesin yang semakin meningkat sehingga saat putaran atas diameter yang dibentuk puley primer lebih besar daripada puley sekunder.
Perawatan CVT :
ü  Ruangan pada CVT harus kering dan bersih, tidak memerlukan pelumasan atau penyetelan.
ü  Ukur diameter dan panjang v-belt saat kurang lebih 25.000 km.
ü  Memasang gasket dan lem harus presisi agar tidah menimbulkan kebocoran
ü  Gunakan Automatic Transmission Fluid  (ATF) khusus untuk CVT, ingat oli transmisi type gear dg CVT lain!!
ü  Bersihkan debu dan beram di sekitar puley dengan membuka lubang intip.


3.        DUAL CLUTCH TRANSMISSION
Dual-clutch ini artinya memiliki dua kopling dalam satu gearbox. Fungsinya adalah untuk mengawal setiap gear. Masing-masing kopling memiliki tugas mengawal gear yang berbeda. Gigi ganjil (satu, tiga dan lima) dan gigi genap (dua, empat dan enam) punya kopling sendiri-sendiri.
Jadi saat berada di posisi gigi satu, kopling pertama akan menyalurkan tenaga dari mesin ke roda lewat gigi satu. Nah disaat yang bersamaan, gigi dua sudah terkoneksi ikut berputar untuk bersiap-siap menjadi penyalur tenaga selanjutnya. Tapi belum terhubung ke countershaft (gigi yang menghubungkan gearbox ke final gear). Saat pengendara memutuskan untuk pindah ke gigi dua, kopling kedua akan langsung mengkoneksikan tenaga lewat gigi dua ke countershaft. Namun jadi lebih cepat, karena sebelumnya gigi dua-nya sudah ikut berputar.
Begitu selanjutnya, saat di posisi gigi dua, gigi tiga sudah bersiap untuk berputar. Sedang saat mengurangi gigi pun kebalikannya, gigi yang berikutnya akan bersiap sehingga perpindahan gigi lebih cepat. Putaran mesin pun tak banyak turun perpindahan gigi jadi lebih lembut dan lebih responsif.
Dengan perpindahan gigi yang lebih cepat, maka tenaga mesin tidak akan terbuang percuma, bahan bakar yang tercapai juga lebih ekonomis.
Transmisi Dual-Clutch sendiri sebenarnya ada dua tipe, wet dan dry, tipe wet biasanya digunakan untuk mobil dengan torsi besar diatas 250 Nm, misalnya VW golf GTi dan Caravelle. Secara sistematis kopling ini direndam oli agar suhunya tetap terjaga saat menyalurkan torsi yang besar.
Untuk yang dry sendiri jamak digunakan oleh mobil-mobil kecil yang bertorsi maksimum dibawah 250 Nm, seperti Ford Fiesta dan VW Golf TSI. Transmisi ini membuat transfer tenaga mesin ke roda lebih baik, bahkan bisa dikatakan hampir mirip seperti transmisi manual.
Kelebihan DCT :
Ø  Bisa digunakan untuk torsi kendaraan berperforma tinggi, lebih baik daripada CVT.
Ø  efisiensi bahan bakar.
Ø  upshifts (perpindahan gigi) yang cepat.
Text Box:    

 



Kamis, 17 Februari 2011

Chevrolet Spark

Chevy Spark
Jika dilihat dari sejarahnya, …  Chevrolet Spark diturunkan dari concept car yaitu Chevrolet Beat pada New York International Auto Show pada tahun 2007 …!!! Sebelum dikembangkan lebih lanjut,… pihak General Motor, pabrikan asal Detroit Michigan ini, mengadakan polling diantara mobil concept yaitu Chevrolet Beat, Trax dan Groove …!!! Yaagh ini semacam ekslorasi mindset konsumen laagh… dan ternyata lebih dari 50% konsumen memilih Beat… dan jadi laagh Chevrolet Beat ini dikembangkan dan akhirnya menjadi Chevrolet Spark …!!!

Well,… keadaan jalan yang semakin macet, peranan city car untuk menunjang aktivitas sehari-hari dirasakan semakin penting …!!! Selain lincah, city car ini paling hemat dalam mengkonsumsi bahan bakar …!!! Tidak heran demand city car ini di Indonesia cukup tinggi, selain mobil yang bertipe MPV …!!! Salah satu city car yang patut diperhitungkan adalah Chevrolet Spark …!!! :D
Chevrolet Spark ini terdiri dari 2 model yaitu (i) yang mempunyai engine 1000cc dan (ii) yang mempunyai engine 1200cc …!!! Model 1200cc terbagi pula atas type LS dan LT, dimana type LT ini yang paling keren… antara lain menggunakan ban / velg ukuran 15 inches, electronic climate control, 6 speakerz stereo, electronic stability control, fog lamp, etc… !!!

Product Spark yang masuk ke Indonesia adalah Spark LT 1.2 MT … namun tidak persis sama dengan type LT yang dipasarkan di luar negeri …!!! Type ini menggunakan engine 1206cc, 4 cylinderz in line dan sanggup memuntahkan power sebesar 80HP pada 6400RPM …!!! Torsi maksimum yang dapat diraih adalah 111Nm pada 4800RPM …!!! Akselerasi 0 – 100 km/h dapat dicapai dalam 12.1 detik… dan top speed mobil imut ini mencapai 160 km/h …!!! Mobil ini juga dilengkapi dnegan Port De-Activation (PDA) sehingga meningkatkan fuel-efficiency … !!! Khusus type LT ini, menggunakan transmisi manual dengan 5 percepatan ..!!!
Handling dan manuver Cheverolet Spark ini cukup stabil dan lincah … !!! hal ini ditunjang oleh suspensi depan mobil ini yang menggunakan McPherson sturt, sedangkan suspensi belakang torsion beam axle… !!! Rem depan menggunakan cakram sedangkan rem belakang masih menggunakan tromol …!!!
Konsumsi bahan bakar Chevrolet Spark ini cukup irit… !!! Rata-rata untuk penggunaan dalam kota bisa mencapai 17 km per liter… !!! Sedangkan untuk penggunaan luar kota bisa mencapai 23 km per liter …!!! Dibandingkan dengan product kompetitor lainnya… jelas product ini lebih irit …!!! Mobil ini juga sudah comply dengan emission class Euro V… so sudah pasti lebih ramah lingkungan …!!! Operational dan maintenance cost, product mobil ini relatif murah … !!!
Sistem audio nya juga nggak bisa dipandang sebelah mata… !!! Selain menggunakan 4 stereo speakerz…. CD player plus MP3 capability juga menjadi fitur standard type LT ini …!!! Sayang, control audio juga ndak bisa dilakukan di steer sebagaimana versi LT yang dipasarkan di luar negeri …!!! Dari sisi safety,… Chevrolet Spark ini mendapatkan bintang 4… dari lembaga rating safey Euro NCAP,… so relatif sudah termasuk mencukupi dari unsur safety …!!!

Unsur safety terlihat banget dengan menerapkan fitur air-bag… baik depan dan samping, anti-lock braking system (ABS), electronic stability control, ISOFIX child seat system, dan masih banyak fitur-fitur lainnya …!!! Buat ngangkut-ngangkut barang,… bagasi Chevrolet Spark ini muat untuk space 170 literz… !!! Jika bangku belakang di lipat… bisa menampung 568 literz… !!! Interior nya pun terlihat cukup sporty… terlebih yang masuk ke Indonesia type LT bukan yang 1000cc, yang lebih mirip entry level …!!! Pada ajang IIMS 2010 pun, terlihat Chevrolet Spark ini menjadi primadona… dan termasuk yang paling lariz dari jajaran Chevrolet …!!! Lha wong,.. dari 341 unit Chevrolet yang lakuselama IIMS 2010… 45% diantaranya disumbangkan oleh Spark ini …!!! :D
Bagaimana dengan pilihan warnanya …. ??? Product ini terlihat memanjakan konsumen… dengan menyediakan 9 warna pilihan yaitu carbon flash metallic, silver metallic, blue metallic, green cocktail metallic, ice teal metallic, super red etc… !!! Chevrolet Spark ini dibanderol sekitar Rp. 139 jeti termasuk murah… dibandingkan kompetitornya …!!! Last, dengan banderol sebesar itu… dan mempunyai banyak fitur … tidak berlebihan jika mobil ini disebut city car dengan segudang value for money …!!! :D

Rekayasa Mesin Rotary Mazda


Sejarah permobilan mencatat bahwa salah satu penemuan terbaik di sektor pembangkit daya adalah mesin rotary yang dibuat oleh Felix Wankel. Mesin ini terbilang unik, karena pistonnya merangkap sebagai ruang bakar dan memiliki gerak berputar (berotasi), bukan seperti mesin lainnya yang lazim bergerak vertikal ataupun horisontal. Awalnya, mesin rotary dipasang pada pesawat tempur Jerman di era ‘50-an. Baru kemudian, teknologi ini dilirik produsen otomotif, seperti GM, Mercedes-Benz, Rolls-Royce, dan Mazda.
Namun, di antara para manufaktur tersebut, di tangan Mazda-lah lompatan terbesar teknologi mesin rotary terjadi. Melalui Mazda Cosmo Concept, di ajang Tokyo Motor Show 1963, mesin ini menyihir publik karena meski berkapasitas kecil, tenaga dan torsinya cukup besar. Tradisi itu  berlanjut hingga kini, di mana mesin rotary adalah jantung pacu wajib untuk mobil sport Mazda RX-series.

Seiring rumor akan hadirnya RX-7 anyar dan RX-8 terbaru di 2010, Mazda terlebih dahulu menggulirkan sumber tenaganya. Mesin ini merupakan generasi anyar jantung pacu berkode 16X, yang diklaim lebih bertenaga dan lebih irit, berkat adanya perubahan desain dan penyematan teknologi baru.

Tahun 2009 ini pun selubung misteri RENESIS (akronim darai Rotary Engine GENESIS) terbaru  mulai tersingkap. Ubahan pertama dapat dilihat dari disematkannya teknologi khas Mazda, DISI (Direct Injection Spark Ignition). Pada dasarnya, sistem injeksi ini akan mencampur terlebih dahulu udara dan bensin, sebelum disuntikkan ke ruang bakar. Tujuannya, agar torsi tetap terjaga di segala putaran. Walhasil, karena torsi yang dihasilkan konstan, mobil pun akan berakselerasi lebih cepat.

Ubahan berlanjut dengan penggunaan dua busi tiap silinder. Selain itu, jarak antar busi dan jarak busi ke ruang bakar juga diubah. Cara ini dilakukan agar pembakaran stabil. Sebagaimana diketahui, piston pada mesin rotary juga berfungsi sebagai ruang bakar. Kondisi ini mengakibatkan besar kemungkinan terjadi ketidaksempurnaan pembakaran saat putaran tinggi, karena piston bergerak terlalu cepat dan waktu percikan api busi tidak tepat. Lalu, untuk mengeliminasi overlap (bentroknya arus masuk BBM dengan aliran keluar sisa pembakaran), dimensi piston dan cangkangnya diperbesar.

Isu tentang mesin rotary yang boros oli mesin juga dapat diatasi dengan mengubah dan memperbesar jalur pelumasan. Penggunaan oli lebih efisien karena dapat menjangkau area yang lebih luas ketimbang cara lama, di mana oli mesin berkumpul di satu dua titik pelumasan. Dari perubahan yang ada, bisa dipastikan terjadi kenaikan kapasitas mesin. Diperkirakan, mesin baru ini hadir dalam konfigurasi twin rotor, 800 cc x 2 (sebelumnya 654 cc x 2), dengan bahan bakar lebih hemat 20% dan menghembuskan tenaga hingga 270 hp (dari sebelumnya 260 hp).  

Source : http://www.auto-car.co.id/content/look/3/270/Rekayasa-Mesin-Rotary-Mazda

Dodge Journey 2011


Dodge, nama yang tidak asing di telinga para pecinta mobil  Amerika. Muscle car Dodge Challenger, Dodge Charger, atau SUV Dodge Ram Charger adalah nama yang melegenda di negeri paman Sam itu. Kini, pasar mobil di Indonesia, terutama MPV/SUV, mesti bersiap menghadapi sundulan dari Dodge. Ya, merek Dodge telah resmi dibawa ke Indonesia oleh PT Garansindo Inter Global--Chrysler Indonesia. Garansindo adalah ATPM resmi yang menaungi merek-merek di bawah Chrysler (Dodge, Jeep, dan Chrysler sendiri).

Namun, lupakan sejenak muscle car dari Dodge yang indah. Mari kita tepikan sedikit egoisme dan ajaklah orang terdekat berkendara dengan Dodge Journey. Journey merupakan crossover (persilangan) MPV dan SUV berkapasitas 7-seater yang, berbeda dengan mobil Amerika lainnya, tidak terlalu besar dan cocok untuk jalanan yang relatif kecil sekalipun.

Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah crossover? Karena jika dilihat dari ground clearance (183 mm), ia terlalu tinggi untuk sebuah MPV, namun juga masih relatif rendah untuk sebuah SUV. Chrysler sendiri lebih suka menyebutnya crossover utility vehicle. Desainnya sarat dengan guratan tegas yang memberi kesan gagah, layaknya sebuah mobil Amerika. Selain itu, Journey juga telah mendapat penghargaan Top Safety Pick Award dari Insurance Institute for Highway Safety (IIHS) di Amerika.

Balutan kulit di bagian interior yang terasa luas akan menyambut kita. Namun, lebih jauh lagi, kita akan menemukan bahwa kabin Journey cukup praktis. Sebut saja pintu belakang yang membuka lebar hampir 90 derajat, akses baris ketiga yang mudah, dan, ini yang cukup menarik, child booster seat di baris kedua. Satu-satunya mobil di pasar Indonesia yang menyediakan booster seat untuk anak-anak.

Selain itu, kompartemen untuk penyimpanan barang juga berlimpah. Tepat di hadapan penumpang depan, terdapat sebuah kotak penyimpanan yang dilengkapi pendingin yang disebut 'chill zone'. Sangat berguna untuk menyimpan minuman. Tempat penyimpanan lainnya ada di bawah jok depan. Jika diperhatikan, di jok itu terdapat sebuah penarik untuk mengangkat jok, di situlah barang bisa diletakkan. 

Peranti audionya juga mumpuni. Suara yang dikeluarkan terasa pas dan menyenangkan. Head unit dilengkapi hard disk untuk menyimpan koleksi lagu, dan 'parkview' (kamera mundur khas Chrysler). Sayang, peletakan head unit yang terlalu ke bawah akan menyulitkan untuk pengemudi saat memantau pergerakan mundur ataupun menekan tombol audio. Sebagai kompensasinya, Journey dilengkapi tombol audio di lingkar kemudi. Pendingin udara dual zone juga tersedia. Bahkan, rasanya kurang tepat jika hanya disebut dual zone, karena AC di bagian belakang bisa diatur sendiri oleh penyumpangnya.

Di balik bonetnya yang panjang, hadir mesin 4-silinder 2,4 liter yang dikawinkan dengan transmisi 4-speed otomatis dengan manual mode. Jujur, mesin ini tidak terlalu impresif, meskipun tenaga yang dihasilkannya 170 hp dengan torsi 225 Nm. Akselerasinya terasa agak lambat. Hal ini juga dibuktikan dengan waktu yang diperlukan untuk mencapai 100 kpj dari diam, yaitu 13,2 detik (mode otomatis). Untuk bisa sedikit lincah, transmisi sebaiknya digeser ke mode manual.

Bobot Journey memang tidak ringan, hampir dua ton, tepatnya 1.805 kg. Dengan tenaga 170 hp, maka rasio tenaga terhadap bobot milik Journey sekitar 100 hp/ton. Pesaingnya, misalnya, Honda Odyssey punya rasio 112 hp/ton.

Meski akselerasi tidak cekatan, tapi coba lesatkan mobil ini di jalan bebas hambatan dan lakukan akselerasi secara lembut. Tanpa terasa jarum speedometer mencapai 160 kpj. Setelah itu, cobalah bermanuver, gejala limbung hampir tidak terasa berkat 'electronic roll mitigation system' yang mencegah 'body roll' berlebihan. Setir juga cukup resposif dan akurat.

Ini menandakan bahwa Journey memang bukan mobil untuk akselerasi spontan, tapi harus diperlakukan dengan santai. Hal ini dikombinasi dengan kenyamanan kabin, jadilah sebuah mobil keluarga yang nyaman untuk bepergian jauh. Sesuai dengan namanya, Journey. 
 
Keunggulan
* Interior lega
* Kepraktisan kabin
* Pengendalian

Kekurangan
* Performa mesin
* Suara angin yang muncul di atap





Data dan Fakta
Mesin                      2,4 liter DOHC 16 valve, VVT
Tenaga                    170 hp @ 6.000 rpm
Torsi                         225 Nm @ 4.000 rpm
Konsumsi BBM        6,6 kpl (kombinasi)
Dimensi (PxLxT)      4.888x1.878x1.691 mm
Ground clearance    183 mm
Bobot                       1.805 kg
Tangki                       77 liter
Source : http://www.auto-car.co.id/content/look/2/196/Dodge-Journey-

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes Powered by Blogger | DSW printable coupons