Masalah pertama kalau mau belajar mengemudi tanpa kursus adalah mencari orang yang rela meluangkan waktu untuk mengajari Anda.
Sebaiknya sang guru perlu memiliki track record mengemudinya yang baik. Jadi tanya dulu kepada orang di sekitar calon guru ini tentang caranya membawa mobil di jalan raya dan seberapa banyak pelanggaran lalu lintas yang pernah dilakukan.
Problem kedua, mencari mobil yang bisa digunakan untuk belajar. Opsinya luas, minta izin pinjam mobil kepada orang tua, paman sampai merayu pacar.
Lain cerita kalau mengambil opsi sekolah mengemudi. Anda akan mendapat instruktur mengemudi berpengalaman dan belajar dengan mobil khusus.
Ini mobil spesial karena kabin penumpang depan dilengkapi kopling dan rem yang dioperasikan oleh instruktur bila keadaan darurat.
Namun, soal metode belajar keduanya berbagi cara yang sama. Di beberapa sekolah mengemudi, pada pertemuan pertama siswa langsung dibawa ke mobil belajar. Siswa langsung dijelaskan fungsi-fungsi pedal gas, rem, kopling dan sebagainya. Tidak lama, sekitar 10-15 menit, habis itu langsung praktik.
Ini terjadi juga bila Anda belajar bersama orang tua atau teman. Penjelasan tentang fitur-fitur yang dipakai mengemudi serta teori tentang menekan dan melepas kopling diajarkan di dalam mobil. Setelah itu pelajaran tersebut langsung dipraktikkan.
Transfer pengetahuan tentang rambu-rambu, marka jalan dan tata tertib berlalu lintas antara 2 opsi belajar itu juga sama. Disampaikan langsung saat siswa mengemudikan mobil di jalan raya. Idealnya sebelum seorang mengemudi, pemahaman tentang aturan lalu lintas disampaikan terlebih dahulu. Setelah dimengerti baru dipraktikkan.
Instruktur dari sekolah mengemudi umumnya lebih sabar dalam mengajari orang. Soalnya para instruktur ini merupakan profesional yang dibayar atas jasa mereka.
Lain cerita kalau yang mengajarkan adalah teman atau orang tua, sering kali mereka tidak sabar atau malah terlalu berhati-hati. Selain itu, terkadang mereka sebagai sang pengajar tidak 100% paham mengenai mengemudi yang aman.
Lantaran tidak sedikit juga dari mereka yang belajar secara otodidak. Alhasil, pengetahuan berkendara aman pun tidak akan sebaik di sekolah mengemudi.
VARIABEL | BELAJAR DARI ORANG DEKAT | BELAJAR DI SEKOLAH MENGEMUDI |
Instruktur | Orang tua, saudara, sahabat yang sudah terampil mengemudi | Pengajar profesional yang setiap hari melatih mengemudi |
Kendaraan | Mobil orang tua, saudara, sahabat | Mobil khusus yang dilengkapi dengan rem dan kopling tambahan di kabinpenumpang depan. Tentu saja dengan tulisan “BELAJAR” di kaca depan atau atap |
Biaya | Gratis, mentraktir makan, atau sekadar mengganti uang bensin | Rp 400-600 ribu |
Waktu belajar | Bebas,tergantung negosiasi | Terjadwal, sehari minimal 1 sesi yang menghabiskan waktu 1 jam |
Metode belajar mengemudi | Teori dan langsung praktik | Teori dan langsung praktik |
Pengetahuan tentang rambu dan aturan berlalu lintas | Saat praktek di lapangan | Saat praktik di lapangan |
Kerusakan pada mobil | Mengurus sendiri | Diurus oleh sekolah mengemudi |
Surat Ijin Mengemudi | Mengurus sendiri | Ada jasa pengurusan SIM. Biayanya sekitar Rp 500-600 ribu |
Yang ada di sekolah mengemudi
Setelah mendaftar, pilih paket atau program belajar mengemudikan. Ada yang menawarkan 5 sesi belajar, 7 sesi belajar, hingga 10 sesi. Kisaran harganya mulai dari rp 400 ribu sampai Rp 600 ribu.
Umumnya 1 sesi itu berkisar 1 jam. Oh ya, ada beberapa sekolah mengemudi yang mewajibkan peserta memberikan tip dengan jumlah minimum yang ditentukan bagi intrukturnya setiap sesi berakhir.
Kalau dari nol atau sama sekali belum bisa, umumnya ambil yang 7 sampai 10 kali pertemuan. Sementara kalau yang mau melancarkan mengemudi di jalan raya cukup yang 5 kali saja,
Pertemuan selanjutnya juga seperti itu. instruktur akan menjelaskan sejenak dasar-dasar mengemudi lalu disambung dengan praktek langsung di jalan raya.
0 komentar:
Posting Komentar