Saat ini seluruh wilayah di Indonesia intens terguyur hujan. Di Solo sendiri juga, hampir tiap hari turun hujan, apalagi kalo momennya pas pulang kantor, byuh, . . Di cuaca seperti ini, mobil dituntut prima. Sebab, biasanya musim hujan di Indonesia, khususnya di kota besar, identik dengan kemacetan. Genangan air, disfungsi lampu lalu-lintas, serta terhambatnya arus mobil karena ada yang mogok atau kondisi jalan yang menuntut pengendara extra hati hati, menjadi beberapa penyebab utama kemacetan.
Wiper
Perhatikan kondisi wiper karena komponen ini adalah alat utama di musim hujan. Beri fokus pada karetnya, jika ditemukan getas atau bahkan retak, sebaiknya diganti agar sapuan karet maksimal. Cara lain untuk mendeteksi kondisi karet wiper yaitu dengan memperhatikan bekas sapuannya. Wiper yang prima tidak akan meninggalkan bulir air saat proses penyapuan.
Satu hal yang perlu diperhatikan jika Anda hendak mengganti karet wiper, cermati kandungan bahan karetnya. Karet sintetis atau mengandung polimer memiliki daya lentur yang baik, sehingga lebih cocok untuk mobil yang memiliki kaca depan melengkung. Sebaliknya, karet alami lebih cocok untuk mobil yang berkaca depan agak tegak dan lurus, karena karet ini agak sedikit keras.
Lampu dan Kelistrikan
Saat hujan turun, uap air akan timbul di permukaan udara. Bercampur dengan debu jalan, komposisi ini akan membuat kabut tipis yang cukup menggangu saat berkendara. Sinar head lamp yang terang akan sangat membantu pengendaraan, terlebih saat hujan lebat.
Periksa juga komponen sistem kelistrikan. Pastikan accu dalam konsisi baik, serta tidak ada kabel yang mengelupas, putus, atau kendur. Masuknya air ke terminal kelistrikan atau sambungan kabel dapat menyulut terjadinya hubungan arus pendek dan membuat mobil mogok.
Kaki-kaki
Salah satu kendala yang timbul dari musim hujan yaitu adanya genangan air yang cukup tinggi di permukaan jalan. Sejauh tak terlampau tinggi (kurang dari setengah roda mobil), hal tersebut tidak bermasalah untuk dilintasi. Hanya saja, pastikan kaki-kaki mobil Anda, seperti shockabsorber dan karet-karet bushing, dalam kondisi baik.
Jika shockabsorber bocor ataupun karet-karet bushing sobek, air akan dengan mudah merembes ke dalam kedua komponen tersebut. Cepat atau lambat, kinerja kaki-kaki akan terganggu. Walhasil, kenyaman berkendara juga akan berkurang.
AC
Penggunaan AC di musim hujan berfungsi untuk mencegah pengembunan di kaca depan, sebab dengan AC menyala, kabin memiliki suhu yang sama atau lebih rendah dari suhu luar. Karena tidak terjadi perbedaan suhu yang jauh, embun tidak akan muncul di kaca depan. Karena itu, pastikan AC memiliki freon yang cukup, kompressor yang bekerja baik, serta saluran kisi-kisinya tidak tersumbat.
Kabin
Saat musim hujan, terkadang di kabin tercium bau 'apek' (kurang sedap). Problem ini sendiri timbul dari dua hal, bau apek karena lembab dan bau apek yang berasal dari kisi-kisi AC. Bagian yang lembab karena basah, bisa dibersihkan dengan vacum cleaner. Sedangkan bau yang berasal dari kisi-kisi AC bisa jadi karena freon yang bocor.
Sementara itu, jika hendak mengeringkan kabin atau tumpahan air, hindari penggunaan hair dryer karena dapat merusak perekat karpet, sehingga kehilangan daya rekatnya. Lalu gunakan parfum sebagai tahap akhir, saat kabin benar-benar bersih atau setelah sumber bau telah dibersihkan.
0 komentar:
Posting Komentar