Jumat, 04 Februari 2011

BMW Seri-5


Seri-5 terbaru yang menawarkan pengendaraan lebih bersahabat.

Model Uji BMW 535i
* Harga  Rp 1,188 miliar (OFR)
* Tenaga  306 hp
* Torsi 400 Nm
* 0-100 kpj 6,7 detik
* Konsumsi BBM 8,3 kpl
* 80-0 kpj 25,5 meter

Kelebihan
- Penyempurnaan desain
- Keleluasaan kabin
- Performa
- Pengendaraan yang nyaman

Kekurangan
- Gejala understeer
- Kemudi yang terlalu ringan
- Kehilangan karakter sporty


Kini, generasi keenam Seri-5 telah hadir. Saloon mewah ini merupakan karya kepala desainer baru BMW, Adrian Van Hooydonk, yang menggantikan Chris Bangle yang kontroversial dengan revolusi desain produk BMW sejak awal dekade ini. Perbedaan dengan generasi sebelumnya (E60) cukup signifikan. Sosok karya Chris Bangle sebelumnya tampil lebih berani dengan garis dan sudut-sudut tajam yang agresif. Kini, sosok mobil berkode  F10 tampak lebih dinamis dengan kurva-kurva membulat yang memberi siluet lebih kekar namun tetap halus. Sebuah desain yang tampaknya juga mudah diterima oleh calon konsumen mobil di kelas premium.

Selain soal desain, hal menantang lain hadir dari rekasaya teknis di balik kulitnya. Tujuh pilihan jantung mekanis yang tersedia merupakan mesin baru atau benar-benar mengalami penyempurnaan, sementara transmisi otomatis 8-speed merupakan pilihan baru untuk semua modelnya. Di Indonesia, PT BMW Indonesia menawarkan tiga pilihan model, yakni 535i, 528i, dan 523i.

Desain & Rekayasa
Tim desain BMW menginginkan tampilan sebuah Seri-5 yang lebih kharismatik, elegan, namun tetap sportif. Sepintas, Seri-5 teranyar memberikan gambaran sebuah Seri-7 dengan sosok yang lebih mungil Memang, dengan pertimbangan efisiensi produksi (kecenderungan sebagian besar manufaktur), Seri-5 baru ini berbagi platform dasar dengan Seri-7, Seri-5 GT, dan Seri-6 yang akan hadir. Hasilnya adalah dimensi yang semakin besar, meskipun dibandingkan Seri-7, jarak sumbu rodanya telah dipangkas 100 mm. Walau begitu, dibandingkan rivalnya, Seri-5 menjadi yang terpanjang di kelasnya.

Konstruksi dasar yang digunakan Seri-5 menggunakan chassis monokok konvensional, dengan panel bodi yang memadukan baja dan aluminium pada kap mesin, sayap depan, dan pintunya. Suspensi depan 'double wishbone' baru dan belakang 'multi-link' juga memadukan per berbahan baja dengan material aluminium. Konstruksi kaki-kai yang digunakan pada Seri-5 ini serupa dengan milik Seri-7.

Selain itu, kini Seri-5 juga menggunakan 'power steering' yang bekerja secara elektrik (Servotronic) sebagai fitur standar yang memberikan karakteristik pengemudian yang jauh lebih ringan ketimbang sebelumnya.

Transmisi otomatis 8-speed menjadi kelengkapan di seluruh varian Seri-5 yang dijual di Indonesia, namun pada varian 535i yang kami uji, transmisinya memiliki mode sport (dengan perbedaan pengaturan setting perpindahan gear yang lebih cepat). Penggunaan transmisi 8-speed itu juga termasuk bagian dari program Efficient Dynamics yang diusung BMW untuk menghemat penggunaan bahan bakar. Selain itu, depot pacu 6-silinder segaris 3,0 liter baru yang digunakan juga menggunakan TwinPower Turbo yang memungkinkan mendapatkan lebih banyak tenaga dengan mesin yang berkapasitas relatif kecil. Penggunaan rem dengan fitur 'energy regenerative' juga menjadi bagian dari konsep Efficient Dynamics itu.

Interior
Dashboard Seri-5 didesain lebih fokus bagi pengemudi karena konsol tengahnya memiliki kemiringan sekitar tujuh derajat menghadap ke arah pengemudi. Alhasil, semua tombol kontrol di konsol tengah lebih mudah dijangkau serta mudah dilihat dari sisi pengemudi. Demikian juga knob iDrive yang mudah dijangkau oleh tangan kiri, dengan tampilan yang tampak jelas di layar iDrive.

Yang unik, meski merupakan varian tertinggi, 535i ternyata tidak dilengkapi sistem hiburan termewah di jajaran Seri-5. Pada varian 535i yang kami uji, sistem hiburannya hanya mengandalkan HiFi system Professional LOGIC7 dengan 16 speaker termasuk 'power amplifier multi-channel' Dolby Pro Logic berdaya 600 watt. Selain itu, juga terdapat port antarmuka USB untuk memutar musik dari media penyimpanan portable, serta sistem koneksi Bluetooth untuk berkomunikasi via ponsel. BMW menyatakan bahwa varian 535i memang dirancang untuk memanjakan pemiliknya dengan kenikmatan mengemudi dan merasakan kekuatan teknologi mesin BMW.

Duduk di bangku belakang Seri-5 kini terasa lebih lapang. Tak heran karena bertambahnya dimensi memberikan keleluasaan lebih baik di bangku belakang ketimbang Seri-5 generasi sebelumnya. Ruang bahu dan ruang kaki lebih besar dengan kesenyapan kabin yang juga baik.

Performa
Seperti yang dikatakan BMW soal target pemilik 535i adalah mereka yang menginginkan kesenangan mengemudi, tak heran jika 535i dibekali mesin baru 6-silinder segaris yang menjanjikan performa hebat. Mesin berkapasitas 2.979 cc berkode N55 ini dibekali juga pendongkrak tenaga yang disebut BMW sebagai TwinPower Turbo. Hasilnya, tenaga yang dimuntahkan mencapai 306 hp pada putaran 5.800 rpm. Hebatnya lagi, torsi sebesar 400 Nm bisa didapatkan pada 1.200--5.000 rpm.

Mesin N55 yang diusung 535i adalah mesin 6-silinder segaris pertama di dunia yang menggabungkan teknologi turbocharger, direct injection, dan variable valve management (yang oleh BMW disebut Valvetronic). Alhasil, sejalan dengan filosofi Efficient Dynamics BMW, didapatkanlah efisiensi bahan bakar, tenaga maksimal, dan pengendaraan yang menyenangkan,

Kemampuan Seri-5 juga didapat berkat penggunaan transmisi otomatis 8-speed yang responsif, dan memiliki  kemampuan beradaptasi dengan karakter pengendaraan sang pengemudi. Dengan mode Steptronic dan penggunaan 'paddle shift' di balik kemudi, perpindahan gear bisa dilakukan sesuai kehendak pengemudi. Untuk performa terbaiknya, kami melakukan perpindahan gear transmisi pada rentang putaran mesin yang menghasilkan torsi maksimal, yaitu 1.200--5.000 rpm. Hasilnya, akselerasi 0–100 kpj ditempuh dalam 6,7 detik (klaim BMW 6,1 detik). Sedangkan pengujian akselerasi menengah 80–120 kpj diraih dalam 4,0 detik.

Berbeda saat pengendaraan yang cenderung santai, transmisi akan memilihkan gear lebih tinggi untuk memberikan kontribusi positif terhadap konsumsi bahan bakar. Saat kami berlari di kecepatan 120 kpj, jarum putaran mesin menunjukkan angka 1.950 rpm, pada gear delapan. Tak heran jika kami mampu mencatatkan angka hingga 11,0 kpl untuk konsumsi bahan bakar kombinasi (klaim BMW 11,9 kpl untuk kombinasi).

Pengendaraan & Pengendalian
Bagi Anda yang telah terbiasa dengan karakteristik pengendaraan BMW yang cenderung keras sebagai bagian dari nilai sportif yang dimilikinya, kali ini akan merasakan kondisi sebaliknya. Pengendaraan 535i begitu tenang dan nyaman, bahkan saat pengaturan peredaman pada fitur Dynamic Driving Control (DDC) diletakkan pada mode Sport sekalipun.  Pada mode DDC Normal, kita akan merasakan kelembutan peredaman suspensinya, sekaligus pengendalian yang terasa nyaman dan ringan ketimbang Seri-5 E60. Selain itu, bertambahnya jarak sumbu roda, memberi kontribusi kepada peningkatan kenyamanan berkendara.

Dalam mode Sport di DDC, mobil ini semakin memberikan pengendalian yang mantap, karakter sportnya membuat keempat rodanya terasa menjejak aspal lebih kuat saat bermanuver. Suspensi multi-link dengan konstruksi integral-V multi arm di bagian belakang, menyerap guncangan dan perubahan permukaan jalan oleh dudukan roda, rangka as-roda, lengan ayun, dan control-arm. Sedangkan desain suspensi depan dengan konstruksi ‘double track control arm’ mengandalkan peredam (damper) untuk menyerap benturan selembut mungkin

Pada saat menggunakan mode Sport+ pada pengaturan DDC, Anda perlu lebih waspada, karena fitur DSC (Dynamic Stability Control) akan non-aktif dan pengendalian mobil terasa lebih liar pada sumbu roda belakang. Meski begitu, saat kondisi ekstem, intervensi DTC (Dynamic Traction Control) masih beroperasi dan dapat mempertahankan mobil tetap pada lintasannya. Sebagai catatan, dalam beberapa manuver ekstrem di tikungan tajam, terasa sedikit gejala understeer.

Membeli & Memiliki
Pecinta BMW mungkin akan merasa kehilangan karakter sportif BMW yang khas, yang memang nyaris tak dimiliki lagi oleh BMW Seri-5 terbaru. Yang pasti, BMW 535i yang kami uji sungguh memberikan rasa berbeda dibanding Seri-5 sebelumnya. Perubahan karakter pengendaraannya membuat mobil ini menjadi rival berat bagi Mercedes-Benz E-class yang selama ini unggul soal kenyamanan di kelas premium. Ditambah dengan tawaran performanya, BMW Seri-5 memberikan potensi hebat untuk merajai kelasnya.

Nilai terpenting dari konsep Efficient Dynamics milik BMW tercermin dari konsumsi bahan bakar yang mampu mencapai rata-rata 5,7 kpl untuk pengendaraan dalam kota dan 11 kpl  untuk pengendaraan luar kota. Selain itu, BMW Indonesia juga memiliki program 2 Year Warranty tanpa batas kilometer dan program 5 Years Service Inclusive yang memberikan layanan servis gratis selama lima tahun atau hingga batas 60.000 km.

Penilaian
Penyempurnaan yang dilakukan pada Seri-5 teranyar berkode F10 ini dipastikan bisa membuat PT BMW Indonesia lebih optimis untuk menjual lebih banyak Seri-5 di Tanah Air. Karakteristik sportif BMW yang kental kini telah mencair, berganti dengan tawaran peredaman suspensi yang lebih lembut dan lebih banyak kenyamanan. Meski begitu, suntikan teknologi turbo pada mesinnya tetap mempertahankan keunggulan kekuatan BMW, sekaligus memberikan efisiensi bahan bakar yang realistis untuk ukuran mesinnya. Keunggulan lain ada pada tawaran fitur yang lebih komplet dibandingkan rivalnya. Hal ini membuat Seri-5 terbaru memiliki modal kuat untuk dipilih lebih banyak konsumen di Tanah Air, terutama bagi mereka yang tak peduli akan hilangnya karakter sportif kental sebuah BMW.

Source : http://www.auto-car.co.id/content/look/14/1052/BMW-Seri-5

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes Powered by Blogger | DSW printable coupons